Sabtu, 07 Maret 2009

Perbedaan sel hewan dan tumbuhan

PRAKTIKUM II

TOPIK : Perbedaan sel hewan dan tumbuhan

TUJUAN : 1. Untuk mengamati bentuk-bentuk sel mati dan bagian-

bagian sel hidup pada tumbuhan dan hewan.

2. Untuk mengenali perbedaan antara sel hewan dan

tumbuhan.

HARI/TANGGAL : Selasa, 23 Oktober 2007

TEMPAT : Laboratorium Biologi jurusan PMIPA FKIP

UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

Alat yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah:

1. Mikroskop 5. Pipet tetes

2. Kaca benda 6. Kain planel

3. Kaca penutup 7. Gelas kimia

4. Cutter/silet 8. Tusuk gigi

Bahan-bahan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah:

1. Rambut buah kapok ( Ceiba pentadra )

2. Rambut buah biji kapas ( Gossypium sp )

3. Daun Hidrilla verticillata

4. Batang pacar air

5. Preparat jadi sel otot polos

6. Preparat jadi sel darah merah

7. Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )

8. Preparat sel kulit

9. Sel epitelium rongga mulut

10. Aquades

II. CARA KERJA

Cara kerja dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan mikroskop, kaca benda, dan kaca penutup pada posisi yang tepat.

2. Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop, sesuai caranya yaitu :

a. Mengambil sehelai benang dari kapok ( Ceiba pentadra )

b. Mengambil sehelai benang dari kapas ( Gossypium sp )

c. Menyiapkan preparat sehelai daun Hidrilla verticillata yang masih segar

d. Mengiris tipis dan kecil penampang melintang batang pacar air.

e. Menyiapkan preparat jadi otot polos

f. Menyiapkan preparat jadi sel darah merah

g. Menyiapkan preparat sel kulit

h. Mengiris setipis mungkin selaput bagian dalam dari umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )

i. Menyiapkan sel epitelium rongga mulut

3. Mengamati bentuk sel yang telah disiapkan dengan menggunakan mikroskop yang telah dipersiapkan dan mengamati bagian-bagian sel yang hidup serta mengamati bentuk sel yang mati.

4. Menggambar hasil pengamatan ke dalam kertas gambar yang telah jadi, kemudian membuat pembahasan pengamatan dan hasil kesimpulan dari praktikum yang telah dikerjakan.

III. DASAR TEORI

Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1667, pada saat pengamatan sayatan gabus pada mikroskop, ia melihat adanya ruang-ruang kecil yang disebutnya cella yang berarti kamar kecil. Kurang lebih 200 tahun kemudian Dutrochet, Von Schler, dan Schwann menegaskan penemuan Hooke. Pada tahun 1835 mereka menyatakan bahwa di dalam cella terdapat suatu zat yang kental yang sekarang dikenal sebagai protoplasma.

Dari adanya penemuan sel yang dikemukakan oleh beberapa peneliti tersebut maka para peneliti dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Salah satu perbedaan yang khas dari sel hewan dan tumbuhan adalah adanya dinding sel dan sel tumbuhan yang didalamnya mengandung selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi yang ada di dalam sel dan memberikan bentuk pada sel tersebut. Setiap dinding sel mempunyai ketebalan yang berbeda. Misalnya jika dibandingkan antara sel pada bawang merah dan sel gabus pada batang umbi kayu, maka dinding sel dari bawang merah ternyata lebih tipis dibandingkan dengan dinding sel yang ada pada batang umbi kayu.

Apabila dalam ruang sel/lumen terdapat protoplasma sel tumbuhan didalamnya terdapat plasma sel, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria. Sel gabus tumbuhan Quercus suber termasuk sel yang mati karena sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya tampak kosong. Bentuk sel gabus adalah heksagonal yang tersusun rapat antara satu dengan yang lainnya. Pada umumnya setiap sel mempunyai sitoplasma yang merupakan cairan yang terdapat didalam sel dan diluar sel. Penelitian Robert Brown membuktikan bahwa sitoplasma dapat bergerak secara acak, rotasi, dan sirkulasi. Hal ini membuktikan bahwa sel melakukan aktivitas kehidupan.

Kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak dibagian luar dan dermis yang terletak disebelah dalamnya. Epidermis terdiri dari beberapa lapisan, yaitu : 1) Stratum germinatum, 2) Stratum transisional, 3) Stratum corneum. Lapisan Stratum germinatum merupakan bagian epidermis yang sel-selnya selalu mendesak sel-sel yang lama kearah permukaan kulit, sehingga makin lama sel-sel tersebut menjauh dari dermis dan akhirnya mati.

Morfologi sel hewan :

1. Ukuran dan bentuk sel

Hewan satu sel dan terkecil adalah protozoa darah, dengan diameter 2 mikron. Pada masa sekarang sel terbesar adalah kuning telur burung unta. Karena sel hewan tidak berdinding sel maka bentuk sel hewan tidak tetap. Sel tunggal yang bebas terapung dalam cairan akan bergerombol dan mendapat tekanan yang tidak sama dari berbagai arah, sel-sel itu berbentuk irregular.

Jika sejumlah sel yang sama besarnya dan mendapat tekanan yang sama dari segala arah, maka sel-sel itu akan berhimpit satu dengan yang lain dan berpeemukaan datar. Bentuk sel hewan multiselular tergantung pada fungsi alat atau jaringan tubuh.

2. Struktur sel

Bagian-bagian sel yang utama adalah membran, sitoplasma dan inti.

a. Membran sel : merupakan batas permukaan sel hewan yang berupa membran tipis dan berasal dari sitoplasma.

b. Sitoplasma : adalah protoplasma sel yang terdapat di luar inti sel dan berada diantara membran inti sel.

c. Inklusi sitoplasma : adalah berbagai struktur yang larut dalam matriks sitoplasma. Inklusi terdiri dari lima macam struktur, yaitu mitokondria, badan golgi, sentriol, vakuola dan plastida.

d. Inti sel atau nukleus : inti sel biasanya berbentuk bulat, terletak ditengah atau ditepi. Inti sel mungkin berbentuk panjang atau bercabang-cabang. Inti terdiri dari membran inti dan nukleus.

Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding sel berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang terlalu besar kadang-kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut-rambut, berfungsi melindungi bagian-bagian dalam organ tubuh tumbuhan. Sehingga epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivate epidermis, berupa rambut daun, mulut daun dan sel kipas.



V. ANALISIS DATA

A. Sel tumbuhan :

1. Rambut buah kapok ( Ceiba pentadra )

Pada pengamatan sehelai buah kapok pada mikroskop yang terlihat hanya dinding sel dan torsi. Sedangkan organel yang lain tidak terlihat lagi karena sel sudah mati dan tidak dapat melakukan kegiatan hidup lagi.

2. Rambut buah biji kapas ( Gossypium sp )

Pada pengamatan sehelai rambut buah biji kapas pada mikroskop yang terlihat hanya dinding sel seperti helaian benang polos dan torsi yang tidak berfungsi lagi. Organel sel yang lain tidak tampak lagi karena sel yang lain sudah mati.

3. Daun Hidrilla verticillata

Hidrilla marupakan sel hidup karena mempunyai dinding sel. Protoplasma, inti sel ( nukleus ), serta organel sel lainnya seperti kloroplas, mitokondria, selnya tampak berisi cairan ( sitoplasma ) yang mengalami pergerakan. Gerak tersebut merupakan gerak endonom. Ditengah sel terlihat vakuola dan disekitarnya terdapat butiran-butiran plastida yang mengandung zat klorofil. Klorofil membantu daun dalam proses fotosintesis.

4. Batang pacar air

Pada pengamatan batang pacar air pada mikroskop yang terlihat adalah dinding sel, korteks, indodermis dan stole.

5. Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )

Pada pengamatan selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah ( Allium cepa ) pada mikroskop terlihat sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan merupakan organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna ( ungu ).

B. Sel hewan :

1. Preparat jadi sel otot polos

Pada pengamatan sel otot polos pada mikroskop terlihat bahwa sel otot-otot polos mempunyai banyak serabut, berinti pada bagian tengah dan tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Sitoplasma selnya mengandung serabut-serabut kontraktil yang disebut miofibril. Bila miofibrilnya diberi pewarna relative homogen ( polos ).

2. Preparat jadi sel darah merah

Pada pengamatan sel darah merah pada mikroskop yang terlihat adalah membran plasma dan sitoplasma.

3. Preparat sel kulit

Kulit mempunyai fungsi strategis bagi pertahanan tubuh, sebagai alaat untuk mendeteksi perubahan lingkungan eksternal dengan terdapatnya reseptor-reseptor, sebagai alat pembuangan dengan adanya kelenjar-kelenjar, sebagai alat respirasi. Secara sruktural kulit terdiri dari 2 lapisan utama, yaitu dermis dan epidermis.

4. Sel epitelium rongga mulut

Sel epitelium rongga mulut merupakan epitelium pipih berlapis banyak. Sel ini tidak memiliki dinding sel nyata, tetapi memiliki membran sel yang berfungsi memberi bentuk pada sel. Pada bagian tengah sel terlihat adanya inti sel serta terdapat cairan sitoplasma.

VI. KESIMPULAN

1. Sehelai rambut buah kapok ( Ceiba pentadra ) yang sudah mati dan tidak dapat melakukan kegiatan hidup lagi yang terlihat hanya dinding sel dan torsi saja.

2. Sehelai rambut buah biji kapas yang sudah mati yang terlihat hanya dinding sel seperti helaian benang polos dan torsi yang tidak berfungsi lagi.

3. Daun Hidrilla verticillata marupakan sel hidup karena mempunyai dinding sel dan selnya tampak berisi cairan ( sitoplasma ) yang mengalami pergerakan yang disebut gerak endonom.

4. Batang pacar air mempunyai dinding sel, korteks, indodermis dan stole.

5. Sel otot-otot polos mempunyai banyak serabut, berinti pada bagian tengah dan tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat.

6. Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus.

7. Sel epitelium rongga mulut memiliki membran sel dan pada bagian tengah sel terlihat adanya inti sel serta terdapat cairan sitopla

VII. DAFTAR PUSTAKA

Prawirohartono, Slamet dan Suhargono, Hadisumarno. 1996. Sains Biologi 2A. Bumi Aksara: Jakarta.

Sutrian, Yahya. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. PT. Reneka Cipta: Jakarta.

Noorhidayati dan Wahidah A, Siti. 2007. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Banjarmasin.

Nasir, M. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Depdikbud. Yogyakarta.

Dwijosoeputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.

Syamsuri, Istamar. 2006. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.

Wilarso, Joko dkk. 2000. Sains Biologi 2. Surakarta: PT Pabelan.

Sumarwan dkk. 2000. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga.